Senin, 28 Oktober 2013

Wacana Pencapresan Jusuf Kalla Ancam Golkar-Ical

Oleh: Ali Topan DS

Meski mengalami kekalahan saat pemilihan presiden 2009, Jusuf Kalla tampaknya masih punya ambisi mencalonkan sebagai presiden 2014 mendatang. Saat ini, ia bisa dibilang “disingkirkan” dari partai yang pernah ia pimpin, Golkar. Golkar telah menetapkan Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai calon presiden. Keputusan partai tersebut menutup peluang JK untuk mencalonkan diri dari partai Golkar.
Posisi JK saat ini adalah sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI). Sejak menahkodai PMI, ia banyak melakukan kegiatan-kegiatan bakti sosial. Selain itu, JK juga kerap memberi kuliah umum di beberapa universitas. Hal ini menjadi modal JK untuk mencalonkan sebagai capres selain, kekuatan financial. Tentu saja, modal utama JK adalah pengalaman saat menjadi wakil presiden 2004-2009 lalu. Terlebih ia dibilang cukup berhasil saat itu.
Dukungan terhadap JK untuk menjadi capres diwacanakan oleh PKB yang ingin mendorongnya. Seluruh perwakilan DPW PKB se-Kalimantan dan NTB berkumpul di Jakarta untuk membuat pernyataan dukungan terhadap pencapresan Jusuf Kalla dari PKB. Dukungan terhadap JK oleh beberapa pengurus DPW diakui oleh Wakil Ketua Dewan Syura PKB, Ali Machsan Musa. Menurutnya, partainya akan mempertimbangankan usulan tersebut. Setidaknya, PKB memiliki banyak capres seperti Rhoma Irama, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar. Ia juga akan melihat elektabitas nama-nama tersebut sebelum menentukan menjadi capres
Bagi ketua-ketua DPW di atas, JK adalah sosok negarawan yang telah terbukti menunjukkan prestasinya saat menjadi wakil presiden periode 2004-2005 lalu. Ia dianggap mampu meredam konflik; mengambil kebijakan yang beresiko untuk kepentingan yang lebih besar; serta sebagai warga NU dan dekat dengan masyarakat nahdiyin.
Wacana pencapresan JK oleh PKB menjadi “metaka” Golkar –dalam hal ini yang sudah mengusung Ical. Perlu diperhatikan bahwa JK sendiri masih memiliki “gerbong politik” di Golkar. Ia dipastikan masih tetap mendapat dukungan dari kader-kader Golkar. Keadaan seperti ini tentu dapat memecah suara diinternal Golkar.
Melalui pembacaan di atas, dapat disimpulkan bahwa: Wacana pencapresan JK oleh PKB adalah hal yang wajar. JK adalah tokoh nasional yang punya prestasi. Hal ini menjadi daya tarik partai untuk mendekatinya. Wacana pencapresan JK oleh PKB juga menambah daftar capres PKB karena sebelumnya PKB sudah mengantongi nama-nama seperti Rhoma Irama, Mahfud MD serta Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar. Pencapresan JK dari partai lain, akan dapat memecah suara internal Golkar. Pasalnya, JK masih banyak memiliki gorbong politiknya di Golkar. JK harus mempertimbangkan partai yang akan mengusungnya di pilpres 2014. Ia perlu mendekati parpol secara intens. Pasalnya, beberapa parpol telah memiliki kader yang akan diusung. Meski demikian, dinamika pencapresan masih akan berjalan dinamis dengan melihat kondisi politik kekinian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar