Oleh: Ali
Topan DS
Terungkapnya
suap impor daging sapi yang menyeret nama Presiden PKS, Lutfi Hasan Ishaq, turut
membuka beberapa kasus yang ada di Kementerian Pertanian (kementan). Saksi demi
saksi dihadirkan dalam persidangan. Menteri Pertanian, Suswono pun menjadi
saksi atas kegaduhan di kementeriannya tersebut. dipanggilnya beberapa saksi
mengindikasikan bahwa ada kelompok yang melakukan collective corruption di lembaga pemerintah tersebut.
Yudi
Setiawan, salah seorang pengusaha telah memberi dana pelicin atas permintaan
Lutfi dan Fathonah kembali menjadi saksi atas terdakwa Lutfi. Dalam kesaksiannya,
ia mengungkap dua nama politisi senayan yang ikut terlibat dalam pengadaan
proyek kementan. Mereka adalah Romahurmuzy (F-PPP) dan Tamsil Lindrung (F-PKS).
Yudi
menyebut Roma, kaitannya dengan dana 130.000 dolar AS yang diterima karena telah
memuluskan proyek pengadaan bibit Jagung. Sedangkan Tamsil disebut-sebut
terlibat dengan kasus suap pengadaan benih kopi. Tamsil disebut “menjual”
proyek kementan dengan konsekuensi ia mendapat imbalan “jasa pemulus proyek”. Tamsil
memberi paket pengadaan benih kopi kepada Denni Pramudia Adiningrat. Denni
sendiri merupakan suami dari Elda Daviane, komisaris PT Radina Bidodipa. Menurut
Yudi, Elda mengatakan bahwa ia harus membayar 5-6 persen dari anggaran
pengadaan benih kopi kepada Tamsil.
Kesaksian
Yudi direspon segera oleh kedua politisi senayan tersebut –Romahurmuzi dan
Tamsil. Roma berdalih bahwa kesaksian Yudi adalah penipuan. Saat ini banyak
penipuan yang bermacam-macam. Ia merasa nama nya telah dicemarkan, terlebih
disebut dalam sidang bahwa ia menerima aliran dana haram. Demikian juga Tamsil, ia bahkan menyatakan tidak kenal
dengan Denni. Menurut Tamsil, pengadaan proyek tidak ada kaitannya dengan DPR,
melainkan pemerintah.
Kesaksian
serta tuduhan Yudi terhadap Roma dan Tamsil perlu didalami oleh pihak
berwenang. Pasalnya, sederetan nama-nama baik pejabat maupun pengusaha
bermunculan sejak penangkapan Lutfi. Masih terbuka kemungkinan akan ada
nama-nama muncul selain mereka berdua. Seperti sudah dijelaskan di atas, bahwa
ada indikasi korupsi atau suap yang dilakukan secara kolektif dalam pengadaan
proyek di kementan
Melalui
pembacaan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesaksian Yudi telah memunculkan dua
nama –Roma dan Tamsil- yang terlibat pemberian suap atas pengadaan proyek di
kementan. Merasa tidak terkait dengan dugaan menerima aliran dana seperti yang
dituduhkan Yudi, Roma dan Tamsil pun memberi klarifikasi terbuka. Aparat penegak
hukum perlu mendalami pernyataan Yudi. Jika proyek pengadaan sesuatu yang
terdapat di kementerian-kementerian menjadi “ladang korupsi” bagi pihak yang
tidak bertanggung jawab, maka perlu ada pengawalan intensif dari KPK untuk mengawasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar