Oleh Ali Topan DS
Mendekati
pemilu legislatif dan presiden, beberapa partai telah menetapkan guna mengusung
capresnya. Seperti Aburizal Bakri di Golkar; Prabowo subianto di Gerindra;
Hatta Rajasa di PAN dan Wiranto-Hary Tanoe di Hanura. Demokrat sendiri sedang
melaksanakan konvensi untuk menetapkan capres.
Beberapa
waktu lalu, PPP menggelar rapat konsultasi. Hasilnya adalah kesepakatan kader
PPP se Indonesia untuk mengusung Suryadarma Ali (SDA). Wakil ketua umum PPP,
Suharso Monoarfa pun mengatakan jika keputusan penetapan SDA belum final karena
masih menunggu konfirmasi dari SDA. Alasan utama PPP mengusung SDA karena ia
merupakan kader terbaik partai. Selain itu, permintaan datang dari kader PPP di
daerah agar menunjuk SDA sebagai capres PPP.
SDA
menanggapi permintaan pengurus dan kader PPP yang mengusungnya sebagai capres.
Jika melihat hasil berbagai lembaga survei, baik SDA dan PPP masih berada di posisi
bawah. Namun SDA optimis dengan dukungan yang ditujukan kepadanya. Ia
menyatakan bahwa saat ini banyak yang tidak punya partai tetapi berani menjadi
capres. Sedangkan ia sendiri sudah menjadi ketua umum partai, karenanya ia
berani mencalonkan diri.
Lebih
lanjut SDA beranggapan bahwa pencapresannya adalah bagian dari upaya
mendongkrak suara partai. Seperti diketahui, PPP dalam beberapa pemilu
mengalami penurunan suara. Pencapresan SDA yang di usung PPP masih akan
menemukan ganjalan, yakni ambang batas presidential
threshold sebesar 20 persen. Akan tetapi Fraksi PPP DPR-RI sedang berupaya
untuk menurunkan batas presidential
threshold. PPP, bersama partai Gerindra dan Hanura terus menekan angka presidential threshold menjadi 3,5 persen, sesuai dengan perlementary threshold.
Melalui
pembacaan di atas, dapat disimpulkan bahwa PPP ngotot mengusung SDA sebagai capres. Hal ini selain
tercermin dari hasil rapat konsultasi partai, juga upaya yang kader PPP di DPR
yang terus menekan batas ambang presidential
threshold. Meski tidak menyebut asal dukungan, namun SDA mengatakan
bahwa dukungan mengalir atas dirinya yang diusung sebagai capres PPP. Bagi SDA, pencapresannya juga dimaksudkan agar suara PPP
terdongkrak. Mengingat pada beberapa hasil pemilu sebelumnya, PPP mengalami
penurunan suara.
Jika PPP tetap ngotot mencalonkan SDA maka kader
didaerah harus kerja lebih keras, serta Fraksi PPP DPR harus mampu menekan
angka ambang batas pada UU pilpres yang selama ini menjadi bedat table.
SDA yang juga sebagai
menteri Agama harus mampu menyelesaikan problem sosial keagamaan; kekerasan
atas nama agama; memelihara hubungan Sunni-Syi’ah di Madura. Hal ini dirasa
akan mampu menarik simpati masyarakat terhadap SDA secara pribadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar