Selasa, 01 Oktober 2013

Presidential Threshold Ganjal Pencapresan Suryadarma Ali

Oleh Ali Topan DS
 
Mendekati pemilu legislatif dan presiden, beberapa partai telah menetapkan guna mengusung capresnya. Seperti Aburizal Bakri di Golkar; Prabowo subianto di Gerindra; Hatta Rajasa di PAN dan Wiranto-Hary Tanoe di Hanura. Demokrat sendiri sedang melaksanakan konvensi untuk menetapkan capres. 

Beberapa waktu lalu, PPP menggelar rapat konsultasi. Hasilnya adalah kesepakatan kader PPP se Indonesia untuk mengusung Suryadarma Ali (SDA). Wakil ketua umum PPP, Suharso Monoarfa pun mengatakan jika keputusan penetapan SDA belum final karena masih menunggu konfirmasi dari SDA. Alasan utama PPP mengusung SDA karena ia merupakan kader terbaik partai. Selain itu, permintaan datang dari kader PPP di daerah agar menunjuk SDA sebagai capres PPP.

SDA menanggapi permintaan pengurus dan kader PPP yang mengusungnya sebagai capres. Jika melihat hasil berbagai lembaga survei, baik SDA dan PPP masih berada di posisi bawah. Namun SDA optimis dengan dukungan yang ditujukan kepadanya. Ia menyatakan bahwa saat ini banyak yang tidak punya partai tetapi berani menjadi capres. Sedangkan ia sendiri sudah menjadi ketua umum partai, karenanya ia berani mencalonkan diri. 

Lebih lanjut SDA beranggapan bahwa pencapresannya adalah bagian dari upaya mendongkrak suara partai. Seperti diketahui, PPP dalam beberapa pemilu mengalami penurunan suara. Pencapresan SDA yang di usung PPP masih akan menemukan ganjalan, yakni ambang batas presidential threshold sebesar 20 persen. Akan tetapi Fraksi PPP DPR-RI sedang berupaya untuk menurunkan batas presidential threshold. PPP, bersama partai Gerindra dan Hanura terus menekan angka presidential threshold  menjadi 3,5 persen, sesuai dengan perlementary threshold

     Melalui pembacaan di atas, dapat disimpulkan bahwa PPP ngotot mengusung SDA sebagai capres. Hal ini selain tercermin dari hasil rapat konsultasi partai, juga upaya yang kader PPP di DPR yang terus menekan batas ambang presidential threshold. Meski tidak menyebut asal dukungan, namun SDA mengatakan bahwa dukungan mengalir atas dirinya yang diusung sebagai capres PPP. Bagi SDA, pencapresannya juga dimaksudkan agar suara PPP terdongkrak. Mengingat pada beberapa hasil pemilu sebelumnya, PPP mengalami penurunan suara.
 
Jika PPP tetap ngotot mencalonkan SDA maka kader didaerah harus kerja lebih keras, serta Fraksi PPP DPR harus mampu menekan angka ambang batas pada UU pilpres yang selama ini menjadi bedat table. SDA yang juga sebagai menteri Agama harus mampu menyelesaikan problem sosial keagamaan; kekerasan atas nama agama; memelihara hubungan Sunni-Syi’ah di Madura. Hal ini dirasa akan mampu menarik simpati masyarakat terhadap SDA secara pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar